Manajer terbaik yang pernah menangani saya ?
Hmmm… siapa yah?
Oh, ada. Dia adalah manajer ketika saya bekerja di divisi IT Lyman Group. Disitu saya bertemu dengan sesosok wanita yang telah mengajarkan saya untuk bagaimana menjadi manajer tanpa sering marah. Hahaha...
Namanya Ibu Vitta dan hingga saat ini, saya selalu berusaha mengingat gaya kepemimpinannya untuk diterapkan dikantor saya.
Ada beberapa poin penting yang saya pelajari dari Ibu Vitta.
1. Fokus pada posisi pekerjaan. Ibu Vitta memiliki posisi sebagai project manager. Selama menjadi project manager, Ibu Vitta bukannya ogah untuk ikutan koding, tapi karena memang rolesnya lebih ke planning dan evaluation. Sedangkan execution: diembankan kepada saya dan teman-teman programer yang lain. Selama menjadi planner dan quality Control, Ibu Vitta sangat fokus dan boleh dikata, sangat menguasai medannya. Hal ini memang didasari oleh pengalaman kerja yang sudah cukup lama dibidang pengembangan software.
2. Open, bersahabat dan profesional. Selama saya menjadi bawahannya, saya sering diajak ngobrol masalah keluarga, masalah pacar, masalah anak dan obrolan-obrolan ringan yang tidak berhubungan dengan kerjaan. Tanpa saya sadari, apa yang dilakukan ini telah membuat saya merasa dekat dan jatuhnya, saya jadi menghormati beliau. Padahal. Banyak sekali manajer yang saya tahu dan karena sudah merasa diatas, sering sekali ogah ngajak ngobrol ke anak buahnya selain masalah kerjaan.
3. Delegasi dan ga banyak ikut campur. Seperti pada poin pertama, karena memang roles-nya adalah planning dan evaluation, Ibu Vitta memberikan kebebasan untuk melaksanakan tugas dan tidak terlalu banyak ikut campur, tanpa saya sadari telah membuat saya jadi lebih merasa betah bekerja. Banyak sekali manajer yang pernah bekerja sama dengan saya, terlalu ikut campur hingga ke urusan-urusan kecil. Walaupun merasa terbantu, terkadang, terlalu ikut campur malah membuat saya jadi risih dan merasa tidak berkembang.
4. Selalu mengkomunikasikan tugas dengan jelas. Ini poin yang sampai sekarang sulit untuk saya tiru. Mengkomunikasikan tugas dengan jelas, memang sulit, tapi kadang mudah. Tergantung situasi. Ketika load pekerjaan sedang tinggi, menjelaskan tugas dengan jelas dan tegas kadang malah membingungkan. Disini memang jam terbang sangat menentukan.
Itulah kira-kira poin-poin yang saya pelajari dari sesosok Ibu Vitta. Walau masih banyak juga kelemahan-kelemahan beliau yang tidak perlu saya ungkapkan disini, tapi kelebihan-kelebihan yang saya sebutkan diatas sudah cukup menjelaskan bahwa saya pernah dipimpin oleh manajer yang cukup baik.
Bagimana dengan atasan anda? Sebagus apakah beliau?